fuuuh seteleh super duper lama gk nulis akhirnya gw ngepost cerita chapter 6 juga
gw yakin masih banyak kesalahan tp tolong di koreksi ya, udah gw usahaiin untuk tanda baca dan sebagainya, maaf ke lia yg pake udah nanyaiin gw kapan chapter selanjutnya keluar
dan inilah chapter 6 
________________________________________________________________________________
First Day at Ring
Di suatu pagi di Airship induk camaraderie.
“Huaaaaah” Kairei menguap seraya bangun dari tempat tidurnya.
Kelihatan dari mukanya masih memikirkan tentang kejadian yang menimpanya kemarin.
“Tidak boleh, tidak boleh terjadi kejadian seperti kemarin” gumamnya saat masih terduduk di tempat tidur.
Tiba-tiba seseorang masuk kamar Kairei.
“YOOOO! YANG UDAH BANGUNG BERGUMAMA AJA NIEEEE!!!” teriak seorang Dominion cewek berambut hitam pendek dengan piyama yang masi melekat di badannya yang kurus, tidak lain dan tidak lain dan tidak bukan ialah Kuro Yuki.
Ternyata pahlawan baru kita ini sudah tidur kembali dengan nyenyaknya.
“Ah, WOOOOI BANGUUUN!!!!! MANA ADA ORANG YANG TADI PAGI BERGUMAM DENGAN SERIUS DAN BEBERAPA DETIK KEMUDIAN TIDUR LAGI DENGAN NYENYAAAAK!!!!” Kuro Yuki yang marah berteriak-teriak sambil menggoncang-goncangkan badan kairei yang masih tertidur dengan lelapnya.
Mata Kairei pue terbuka sedikit melihat kearah Kuro Yuki.
“Ah, nenek 5 menit lagi” kata Kairei dan kembali tidur.
“nenek, nenek, nenek, NENEK?!” Kuro Yuki pun sadar apa yang dikatakan Kairei .
“ANAK SIALAN!!!” katanya Kuro Yuki sambil melempar Kairei keluar kamar.
“BRUGH!!!” Kairei pun menabrak tembok.
Kairei pun terbangun dan berkata.
“Ah nenek, kok jadi, Kuro Yuki??” katanya sambil melihat Kuro Yuki yang penuh amarah .
“Nenek lagi, GRAAAAAAAAA” Kuro Yuki menenakan sarung tangan hitam dia mengepalkan tangannya.
“TWIN GREAT WARIOR!!! COME AND HELP ME!!” kata Kuroyuki sambil mengangkat tangan kanan yang sudah ia pakaikan sarung tanngan hitam itu.
“SWOOOSH” dari lantai keluarlah dua wanita bertubuh besar dan berarmor lengkap, satu dari mereka membawa pedang hitam dan yang lain membawa pedang putih. Yang membawa pedang hitam memiliki sayap Titania, sedangkan yang membawa pedang putih meliki sayap Dominion.
“SERANG ANAK ITU!!!” teriak Kuro Yuki sambil menunjuk ke arah Kairei.
Dua wanita yang membawa pedang itu menengok ke arah anak itu dengan tatapan yang tajam. Tanpa basa-basi wanita yang membawa pedang putih mengayunkan pedang ke arah lantai di samping kanan Kairei.
“AAAAAAAA!!!” teriak Kairei seraya berlari menyelamatkan diri.
Kebisingan pun terjadi di Airship induk Camaraderie.
Kuan Yu yang sedang tidur pun tidak tahan akan suara-suara yang dihasilkan makhluk yang di summon Kuro Yuki. Tanpa tahu apa yang terjadi Kuan Yu pun keluar kamarnya dan berteriak.
“ JANGAN BERISIK BOOODOOOH!!!” teriaknya dengan lantang dan kebetulan Kairei sedang berlari kearah Kuan Yu.
“SIAPAA YANG BOOODOOOH?! SERANG DIA JUGAAAA!!” teriak Kuro Yuki yang marah dan menyuruh dua makhluk yang di summonnya untuk menyerang Kuan Yu.
“GYAAAAAA!! JANGAN SERANG KESINIIII!!!” kata Kuan Yu sambil menghindari serangan dua makhluk yang di summon Kuro Yuki.
“LAAARII KUAAAN!!!” teriak Kairei kepada Kuan Yu.
“AKUUUU TAHUUU!!!” Kuan Yu pun berteriak.
Akhirnya dua oranng itu pun lari-lari menghindari Kuro Yuki dan dua makhluk yang di summonnya.
><><><><><><><
Singkat cerita Airship induk Camaraderie pun berantakan.
Kuro Yuki sudah di ikat dan di masukan kamar mandi agar tidak mengacau.
Kuan Yu dan Kairei pun duduk tenang setelah capek berlari-lari menghindari Kuro Yuki.
Sachiko pun datang kearah Kairei.
“Hei gak apa-apakan Kai?” Tanya Sachiko.
“Gak apa-apa kok Cuma capek banget lari mulu” jawab Kairei.
“Kalo Kuan? Gak apa-apa kan?” Tanya Sachiko Kepada Kuan Yu yang sedang duduk di dekat Kairei.
“Sama, Cuma capek aja kok” jawab Kuan Yu.
“Eh iya, coba ukur level kamu, dengan level detector ini” kata Sachiko kepada Kairei.
“NGUUUUNG! MENGUKUR LEVEL, MENGUKUR LEVEL. PIIP. PIIP, LEVEL TERDETEKSI BASE LEVEL ANDA DELAPAN PULUH JOB LEVEL ANDA SATU” suara itu pun keluar dari level detector yang di berikan Sachiko.
“HUAAAA! KOK BASENYA HIGH LEVEL SIIHHH?!” teriak Kuan Yu.
“Gak tahu, aku juga baru tahu” jawab Kairei dengan nada pelan.
“Fufufufu, sekarang level bukanlah masalah, yang penting sekarang adalah PENAMPILANMU!!” kata cewek berambut pendek dan berwarna biru dengan nada misterius.
Ia mendatangi Kairei dan Kuan Yu yang sedang duduk.
“Heee, penampilan?” kata Kairei.
“Iya, penampilan kampung kayak gitu mana bisa orang percaya kau hebat~” kata cewek itu dengan nada santai.
“Eh, oke sih tapi aku tak punya uang” kata Kairei.
“Udah, tenang aja. Eh iya Kuan juga harus lho~” kata cewek itu dengan santai.
“A..apa, aku?!” kata Kuan terkejut.
“Iya lah penampilan mu juga kampungan tau” kata cewek itu dengan santai lagi.
Cewek itu mengeluarkan dua kantung uang dan memberikannya kepada Kairei dan Kuan Yu.
“Ini masing-masing isinya satu juta gold, hati-hati yaa~” katanya dengan enteng.
“I..ini satu juta?” kata Kuan Yu.
“Iya” jawab cewek itu.
“K….Kuan, tangan ku bergetar memegang kantung ini” kata Kairei gemetaran.
“T…tenang jangan bergetar gitu” kata Kuan Yu sambil gemetaran juga.
“Aduh-aduh masa segitu udah gemetaran, hoi Sachi tenangkan mereka berdua dong, eeeh” cewek itu bingung melihat Kairei dan Kuan Yu gemetaran ditambah Sachiko yang membatu sambil bergumam.
“Level 79, 79, 79, 79, belom ngapa-ngapain level 79, tadinya masih sempet kalah sama monster cupu tiba-tiba level 79” begitulah gumam Sachiko.
><><><><><
Yah cerita pun kembali di singkat karena memakan waktu lama untuk menyadarkan Sachiko.
Kairei dan Kuan Yu sudah turun dari Airship induk dan mencari golem-golem atau orang-orang yang berjualan di sekitar Uptown.
Mata Kuan Yu tertuju pada suatu pada Shadow Knight Armor set.
Kuan Yu pun mendatangi penjualnya.
“Bang nih armor berapa bang?” Tanya Kuan Yu.
“Ah, murah kok cuma tujuh ratus ribu gold aja” kata si penjual.
“Gak bias kurang apa, pengelaris nih” tawar Kuan Yu.
“Pengertiannya dong bang tempa magic crystal plus lima nih” kata penjual lagi
“Yah bang, kurangin lagi deh” kata Kuan Yu
Sementara Kuan Yu menawar harga armor, Kairei melihat golem Tiny yang sedang kebingungan. Lalu kairei pun menghampiri Tiny tersebut.
“Hei Tiny kenapa kebingungan gitu?” Tanya Kairei.
“Ah Tuan, saya kebingungan karena dagangan saya tidak ada yang laku, kalau begini saya bias-bisa di hajar oleh Master saya” kata Tiny itu ketakutan.
Kairei pun melihat barang-barang yang di jual oleh tiny tersebut. Mata Kairei tertuju pada satu set pakaian yang dijual Tiny tersebut.
“Ini satu set baju berapa?” tanya Kairei sambil menunjuk Treasure Clothes set.
“Ah ini totalnya tujuh ratus empat puluh lima ribu gold, semua plus tiga life magic crystal” kata Tiny itu.
“Humm, bajunya terbilang cukup keren beli saja ah” pikir Kairei.
“Kenapa tuan?” Tanya Tiny itu.
“Ah, saya beli Treasure Clothes set ini saja” kata Kairei.
“Eeeeh, yang benar” tanya Tiny itu.
“Iya ini hitung dulu uangnya” kata Kairei sambil menyerahkan sekantung uang.
“Hummm, ini satu juta Tuan, ini kembalinya” kata Tiny tu menyerahkan sekantung uang yang lebih kecil dari pada Kairei.
“Lho, kamu kok bias tahu ini satu juta?” Tanya Kairei.
“Tuan tidak tahu? Kami golem yang di khusukan berjualan dapat menghitung uang yang ada di dalam kantung hanya dengan melihatnya” jelas Tiny itu.
“Oooooh, oke kuambil barangnya ya” kata Kairei seraya memasukan Archangel set kedalam kantung plastik.
“Ini kembaliannya jangan lupa” kata Tiny itu tersenyum.
“Oh! Makasih hampir lupa” kata Kairei sambil mengambil kantung yang ada di tangan Tiny itu.
Sementara itu Kuan Yu masih menawar Armor level tujuh puluh lima itu. Karena tidak tahu seluk-beluk Uptown Kairei pun tersasar di Uptown.
“Heee mana Kuan Yu ya” Tanya Kairei dalam hati.
Matanya melihat sekelilingnya ia hanya melihat banyak orang yang berjualan dan berjalan-jalan.
“Hueeeh, dimana sih Kuan Yu” gumamanya lagi.
Pada saat itu ia melihat seorang cewek Dominion berclass Scout sedang di serang oleh empat Swordman di pojok kota.
“Wogh, cewek lagi di serang harus ku tolong nih!!” kata Kairei dalam hati.
Kairei pun berlari kearah cewek itu. Terlihat cewek itu akan di serang menggunakan pedang oleh para Swordman tersebut. Melihat itu Kairei memperrcapet larinya. Ia berlari tanpa melihat ada sebuah kulit pisaang didepannya. Akhirnya ia pun terpelaset dengan kepala di depan dan terbang depan dan menabrak cewek itu.
“HOOI! APA-APAN KAMU HAAAH?!” teriak salah seorang Swordman.
Kairei pun bangun dan berbalik kearah para Swordman itu.
“Ah kalian jangan mengeroyok anak perempuan dong!!” kata Kairei kepada para Swordman itu.
“Diam kau anak kecil!! Enyahlah dari sini sebelum kami remukan kamu juga!!” kata para Swordman itu.
“Huh dasar malah kena masalah disini!” kata Kuan yu yang datang dari belakang para Swordman itu.
“Hooi Kuan yu! Bisa tolong jelaskan pada mereka agar berhenti mengeroyok anak perempuan ini” kata Kairei.
“Memang aku peduli, ayo kembali!!” kata Kuan Yu.
“HAHAHAHA, IKUTI SAJA TEMANMU PECUNDANG, RING MEREKA PASTI PECUNDANG JUGA KAN?!” kata salah satu Swordman itu.
“Hoi, Kai rencana berubah, kita gak balik, kita hajar para Swordman rendahan itu!!” Kata Kuan Yu kepada Kairei dengan mata yang terlihat membara.
“Oke” kata Kairei dengan mata membara juga.
______________________________________________________________________________
sekali lagi gw minta maaf untuk tanda baca gw yg kurang ataupun tulisan gw yg kurang

chapter 76 belom dibuat tunggu aja yah
